Minggu, April 20, 2008

Kejadian di Hari Jumat

Sepanjang hidup kita selalu perlu cermin dari orang lain.
Karena, kita tidak pernah tahu persis apa kelemahan kita (Candra Widanarko)



Awal april 08............rencananya refreshing sambil cekakak cekikik ma temen-temenku yang gila (apa aneh ya?). Hampir 3 bulan aq tak bersua mereka. Kalo toh pergi keluar kota urusannya umat, urusan yang berbau pribadi belum dapat jatah............Ah tak usahlah diprosentase, pamali kata orang Sunda.......

Yang jelas, ada hal menarik selama perjalanan 4 jam by bus. Sesampainya di Batu, salah satu kecamatan di Kabupaten Wonogiri, ada embah-embah sepuh duduk di bangku sebelahku yang kosong. "Sepurane yo nak, simbah lungguh kene"......aq menjawab dengan senyum plus 'mboten nopo-nopo mbah'

"Biasane cah enom ke gelo yen dijejeri wong tuwek"......ya Allah, sedemikian tidak berperikemanusiaankah anak muda sekarang? (termasuk aq jangan-jangan)..........

Daripada ga jelas n bikin ga enak, ku tanya saja beliaunya mau kemana..................dan jawabannya cukup membuatku kaget, "Arep jum'atan nak, nang Wonogiri (maksudnya Wonogiri Kota), mumpung sih kuat".........

Astagfirullah, aq malu dengan kakek tua itu.........bagaimana tidak sementara ku obati rasa kecewaku dengan refreshing ke Solo bukan dengan mendekatkan diriku dengan Tuhanku...........

Jumat, April 11, 2008

Teriak

Life is full of choice, dear (Chic, 05 Juli 2006)


aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Selasa, April 01, 2008

........

Dan akhirnya saran datang dari Dian (temenku dokter) via sms………

Te, kukasih itung-itungan kalori biar kau agak cepat naik BB. Beratmu 38 kg ya? Kebutuhan kalorimu 1200kkal/hr. Kalo beraktivitas ringan tambah 20%, kalo berat tambah 50%. Dibagi 3 porsi besar, pagi 20%, siang 30%, sore 25%. Selingi 2-3 porsi makanan ringan.

Kemalasan di Bulan Maret

Orang yang menunda-nunda pekerjaan ini sebenarnya telah merusak dirinya sendiri. Mereka menempatkan hambatan pada jalan hidupnya. Mereka juga memilih pola yang justru merusak kemampuan mereka sendiri. (Artikel Kompas, 26 Maret 2008)



Entah kenapa tangan ini tidak ada niat untuk menulis kejadian selama bulan Maret. Besok sajalah masih seminggu ini, sapa tau ada kejadian heboh lagi. Ah, tak ada energi lebih hari ini, toh Maret sampe tanggal 31. Selalu saja kemalasan menghinggapiku. Padahal, kejadian di bulan Maret sebenarnya relative beragam, semuanya menuntut kecantikan emosi untuk menghadapinya.

Sebut saja, Hari Perempuan Internasional yang terlupakan oleh seseorang, dua orang, tiga orang yang harusnya mengucapkannya tanpa harus diingatkan terlebih dahulu, telat sehari dua hari atau bahkan baru teringat setelah diskusi bergulir ke permasalahan perempuan.

Moment keseriusan untuk menyongsong ‘perjanjian yang berat’. Persiapan dengan teman-teman yang akan berangkat ke Batu, Malang dalam rangka Darul Arqam Nasyiatul Aisyiyah dan Seminar serta Workshop Pendidikan Anak Usia Dini di Jawa Timur. Long weekend yang diisi dengan mengikuti Pimpinan untuk Musypimwil di Asrama Haji Sukolilo. Kondisi badan yang finally drop karena terlalu terforsir, sementara pulang dengan membawa banyak ‘PR’ yang harus segera ditindaklanjuti dengan permasalahan klasik yang tak berkesudahan.

Kejadian dimalam selepas isya yang cukup unik tapi nyata dan ternyata aku harus berhadapan dengan kenyataan yang semuanya jelas terekam dalam ayat-ayat suci AlQuran. Ku coba untuk mencari hikmah di baliknya. Banyak yang kujadikan second opinion agar keputusanku tidak grusa grusu, hanya emosi sesaat dan menentramkan semua pihak.

Soal yang menyangkut keberadaan radio dan kearifan khas kelompok intelektual menjadi syaratnya juga masuk dalam daftar kejadian tak biasa. No emotion and stay cool pliz! (hahahahahahahahaha…) Atau soal bagaimana sebuah komitmen berjamaah (atau berfastabiqul khairat ya?) dipertanyakan kembali minimal sampai dengan tahun 2009.