Kamis, Agustus 30, 2007

Ritual Nonton Film




Sms, offline message & online di YM serta telepon dah ku terima sejak kalender di bulan Agustus nunjukin tanggal 20 an. Yani n Indi say to me kalo yang lagi nongol filme Die Hard 4, Bourne Ultimatum, The Holiday n satu na aku lupa. Film Indonesia kali ini tidak masuk dalam daftar film yang harus ku tonton setelah yang terakhir aku tonton Coklat Stroberi yang ceritanya ga lebih baek dari Cinta 24 karat, 30 Hari Mencari Cinta dan teman-temannya (maaf yak sineas Indonesia....)

Setelah tiap kali online Indi selalu tanya kapan aku go to solo, akhirnya ga betah juga aku berlama-lama duduk manis di rumah. Tanggal 28 sore aku nyampe solo dengan membonceng mas Joko. Ku hubungi Indi juga Yani n qta (aku n Indi, Yani ga jadi) sepakat nonton di pemutaran terakhir n aku yang beli tiket coz rutinitas Indi menuntutnya ga bisa keluar b4 tengah malam (hihihihihi...salah yak)

Dokter Dian dengan baik hati mengantarkanku ampe depan tempat dimana aq dan Indy mo nonton, Grand 21. akhirnya aq dapatkan juga tiket itu, Die Hard 4, untuk 2 orang seat E, 21.20 WIB. Indi langsung ku sms. Dia menjawab, bentar lagi kerjaannya kelar.

5 menit...........10 menit..............15 menit
Terus berlalu
Si Indi ga muncul-muncul juga. Dari yang pertamanya rame tu depan studio ampe ga da orang sama sekali n tinggal petugas aja, si Indi ga nongol-nongol. Sampe-sampe si mas-mas pegawai nya Grand 21 nanya ke aku, ‘selamat malam, maaf mbak, ada yang bisa saya bantu?’................’saya lagi nunggu temen mo nonton di studio satu’ ku jawab pertanyaannya. Si mas-mas balik nanya ‘lah filmnya dah mulai mbak, telat’
Ya iyalah saya tahu setahu-tahunya kalo si Bruce Willis dah beraksi dari sekitar 20 menit yang lalu. Tapi masak aku masuk duluan, ga nunggu Indi, sama aja aku nonton sendirian, orang kita janjiannya mo nonton bareng.

35an menit dari jam 21.20 si Indi dateng dengan berlari kecil. Akhirnya kita nonton dan menjadi penonton terakhir yang masuk studio.

Apa yang menarik?
Besok siangnya, tanggal 29, sebelum si Indi ngantor kita nonton again, kali ini Bourne Ultimatum.......................................n surprise nya kalo semalem kita yang the last, siang nya kita masuk studio as the first moviegoer.......hahahahahahahahaha ini sungguh-sungguh terjadi n aku ma Indi tertawa bareng begitu mengingat kejadian di Grand 21, 2 hari berturut-turut itu.

Sabtu, Agustus 11, 2007

Isra’ Mi’raj dan 17 Agustus

Tahun 2007
Peristiwa turunnya perintah sholat sebagai salah satu rukun Islam kepada sang Pembaharu, Baginda Rasulullah SAW, hanya terpaut 6 hari dengan peristiwa diproklamasikannya Kemerdekaaan Republik Indonesia oleh Soekarno Hatta

Kemeriahan ada dimana-mana
Semua orang tanpa dikomando berusaha merayakannya
Rumah yang mulai dicat kembali
Umbul-umbul yang berjajar
Lampion
Lampu hias
Semua yang khas merah putih akan jelas terlihat

Tidak salah memang mengekspresikan bentuk kegembiraan dengan berbagai cara
Satu yang kemarin seorang teman tanyakan padaku
Ketika aku kasih komentar
Mmm...........semua rumah terlihat rapi
Terlihat lah kalau mereka siap menyambut moment 17 Agustus
Bersih
Mungkin melebihi bersihnya
Saat mereka menyambut Ramadhan atau bahkan Idul Fitri
Rumah boleh dengan cat baru
Tapi benarkah semua orang yang ada di rumah-rumah itu
Merasakan kemerdekaan yang hakiki?
Who knows?

Satu hal yang membuatku bertanya
Kenapa moment Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Begitu tidak bergaung
Semua station, RT, RW, Desa, Kelurahan berlomba-lomba membuat acara khas 17 an
Anggaran Pemerintah Daerah (yang jelas aku tahu) sudah dialokasikan untuk seremonialnya
Tetapi Isra’ Mi’raj tak ada gaungnya
Nasionalisme begitu diagungkan
Tapi rasa keberagamaan serasa hilang
Apakah ini hanya bentuk perenungan yang terlalu berlebihan dariku?

B A P A K


Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku menangis
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harus tubuhmu
Kau tuturkan segala
Mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagimu
.........................
(Ada Band feat Gita Gutawa, Yang terbaik bagimu (Ayah))


Bapak
Sosok pendiam yang hadir dalam hidupku

Bapak
Sosok otoriter yang menyertai pertumbuhanku

Bapak
Sosok akuntan dalam ekonomi keluarga yang mendidikku

Bapak
Terlihat jelas
Kalau beliau orang desa
Lahir
Tumbuh
Dari jauhnya hiruk pikuk kota

Bapak
Laki-laki yang mendampingi ibuku
Sederhana
Ga neko-neko

Bapak
Aku menghormatinya

Bapak
Aku adalah salah satu anak yang biasa-biasa saja
Patuh dengan segala perintahnya
Tapi tidak menutup kemungkinan
Bagi kita untuk berbagi
Asal disertai dengan alasan yang rasional

Bapak
Satu yang belum bisa aku penuhi
Dan aku tahu
Beliau
Sudah sangat menginginkannya

Bapak
Maafkan aku
Tapi aku berjanji
Aku akan mewujudkannya
Besok, lusa, atau beberapa tahun lagi

Bapak
Doamu selalu menyertai setiap langkahku

IS HE THE ONE? (Courtesy of CitaCinta)

Yakin, nih, si dia adalah orang yang tepat buat kita?
Chemistry Cinta

Boleh jadi kita dan si dia tampak serasi saat difoto. Atau kita bangga banget karena punya kesamaan hobi yang bikin kita berdua kompak selalu. Tapi, itu belum jaminan kita dan si dia bakal berjodoh, tuh. Tetap perlu chemistry biar hubungan tetap mesra dan nggak membosankan. Coba cek, kita dan si dia punya chemistry itu, nggak?

Percaya & jujur
Jika kita dan si dia sudah saling jujur dan percaya, nggak bakal ada kebohongan dan kecurigaan yang bisa bikin hubungan kacau. Mulai dari hal besar seperti kita percaya si dia nggak bakal macam-macam saat mantannya mengajak ketemu, hingga si dia percaya kita bisa memilih baju yang tepat untuk hari pertamanya di kantor baru.

Fun factor
Nggak perlu si dia bisa selucu Aming setiap saat, yang penting waktu yang dihabiskan bersamanya bisa menyenangkan. Termasuk saat melakukan hal yang nyebelin seperti antre tiket kereta berjam-jam saat mudik atau menyelesaikan tugas kuliah menumpuk.

Saling menghargai
Nggak ada orang yang sempurna, tapi pasangan yang oke biasanya, nih, selalu menghargai 'prestasi' pacarnya -sekecil apapun itu. Mulai dari memuji keterampilan kita membungkus kado, hingga mengagumi tulisan tangan kita yang rapi. Penghargaan kecil itu bisa bikin kita dan si dia merasa beruntung memiliki satu sama lain.

Stroberi



Merah
Imut
Seger
Saking terobsesinya aku dengan si buah satu ini
Sampai ke bawa mimpi
Semua temen yang sering bikin event-event khas anak muda
Menggunakan stroberi
Entah di kaos
Di kemeja
Celana
Rok
Jaket
Tas
All pokoknya
Ga peduli tu laki or perempuan

Stroberi
Buah yang pernah
Aku ga mau menyentuhnya
Geli
Karena ada bulu-bulu halus yang mengelilinginya
Asem
Rasa yang dimilikinya
Padahal
Secara fisik
Cantiknya
Luar biasa
Tanpa cela

Jumat, Agustus 10, 2007

SEMARANG, BROWNIES, DAN KEBOHONGAN

Semarang
Ibukota Propinsi Jawa Tengah
SPA Semarang Pesona Asia
Merupakan tag line nya

Brownies
Kue coklat
Enak banget rasanya
Walau physically
Dia (brownies) ga menarik
Item
Bantat
Tapi mmm...lezatnya mengalahkan tampilan fisiknya

Jangan pernah menilai orang hanya dari luarnya saja
Liat juga hatinya
Itu mungkin sedikit yang ku ingat pesan yang ingin disampaikan film dengan judul Brownies yang pernah ku tonton

Kebohongan
Kata ini bisa diceritakan kalo dirangkai dengan Semarang dan Brownies
Dia tidak bisa berdiri sendiri

Kebohongan
Jelas sudah lokusnya ada dimana
Dan si brownieslah korbannya

Kebohongan
Sebuah kata yang harus aku tanggung dosanya
Pliz forgive me GOD
(Rasulullah SAW bersabda kepada Aisyah r.a, “Apabila kamu berbuat dosa, mohonlah ampunan kepada Allah dan bertobatlah kepadaNya, karena sesungguhnya bentuk tobat itu adalah menyesal atas perbuatan dosa dan mohon ampunan dari Allah’ (HR. Al-Baihaqi)

Team Work




Foto disamping diambil, dua atau tiga minggu sebelum Ferdi (yang pake topi) dipanggil wawancara kemudian dinyatakan diterima, setelah percepatan magang, 4 Agustus lalu di Grindulu FM.

RGA
Radio Gelora Abadi FM, hanya mendapat ijin penggunaan frekuensi dari Kantor Infokom. Radio yang lahir jaman bahela, sekitar taon 1970an ini, nglungsungi (reinkarnasi) dengan format baru.

Sayang, nama yang sama sekali ga marketable, tidak diganti
Itu yang kita bener-bener kita sayangkan
Para sesepuh yang tidak menginginkannya. Entah apa alasan rasionalnya....

Kami kehilangan satu anggota tim
Goyah
Satu kata yang dapat mewakilinya
Ketika menu acara harus pontang panting kita tutup dengan kekuatan yang tersisa
Tidak mudah ternyata
Karena kami juga punya kesibukan lain selain di radio
Radio komunitas
Kami tidak bisa mengharapkan pundi-pundi itu jatuh begitu saja ketika kita menggoyang tiangnya

Walau sebenarnya sebelum Ferdi ada Ciko
Yang juga harus meninggalkan tim karena kepindahannya ke Balikpapan
Dengan gayanya yang kocak abis
Mirip Desta Club Eighties
Intelektual muda (sapaan qta untuk pendengar) juga kehilangan Ciko
Dan satu omongannya ke aku
Tante (dia biasa panggil aq Tante Shasha) aq bakal balik ke Pacitan kalo tante nikah (weleh)

Di Radio
Kekeluargaan yang kita tawarkan
Pengabdian yang kita kedepankan
Karena selain itu kita belum bisa memenuhinya

Kepindahan Ferdi pun tidak lantas membuat qta putus hubungan
Keep in touch tetep kita lakukan
Persaudaraan tak akan pernah terhenti
Dan yang aneh tapi nyata
Di tempat kerjanya yang baru
Ferdi tetep ngetop n dipanggil dengan panggilannya pas nyapa pendengar kita, Ferdi, bukan dengan nama baru nya Krisna

Kepindahan Ferdi
Ke media lain yang sejenis, yang cenderung lebih mapan karena salary yang memadai merupakan hal yang biasa
Biasa banget dan wajar terjadi

Jangankan kita yang ada di daerah
Dengan peta kekuatan yang relatif ga seimbang dengan kompetitor (Grindulu FM yang nota bene market leader)
Stasiun TV yang bersaing dalam hal program acara dengan mudah qta lihat
Para News Anchor nya gampang berpose di stasiun yang berbeda dari kemunculannya yang pertama
Kita mencatat beberapa nama
Arief Suditomo dari SCTV ke RCTI
TsaTsa Yuzariyahya dan Helmi Yohanes dari RCTI move ke Metro TV
Indi Rahmawati dari SCTV pindah ke ANTV
Valerina Daniel dari Metro TV hijrah ke ANTV
Atau si ganteng Putra Nababan yang awalnya di Metro TV sekarang ada di RCTI
Dan masih ada beberapa lagi nama yang saya tidak dengan gampang mengingatnya

Dimanapun tempatnya qta bisa berkarya
Mengeksplorasi apa yang kita miliki
Apa gunanya kita kalo kita tak bisa bermanfaat bagi orang lain
Sekecil apapun