Senin, Desember 29, 2008

RezeQ di Hari Ibu

Allah Ar Rozaq......







***
Afita Nur Hayati 3623108500300031


Afita Nur Hayati 115000020031



2 Nomor Peserta dengan nama yang sama terpampang lulus seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Pusat di 2 tempat yang berbeda : STAIN Samarinda dan Sekretariat KPU Provinsi Kalimantan Timur.........


***


Perasaan senang dan haru menyeruak dalam diriku. Subhannallah.........."Jika mereka (sebelum menikah dalam keadaan) miskin maka Allah akan menambah kemampuan mereka dengan karunia Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian Nya) lagi Maha Menegetahui" (QS. An Nur : 32).

Tapi ternyata, aku adalah makhluk yang tidak bisa menggenggam semuanya. Terlalu sombong, makhluk bernama manusia kalau dia bisa dengan mudah menggenggam semuanya. SMS selamat plus anjuran untuk sholat istkharahpun ku terima.

Karena Sang Khalik mensunnahkan qta untuk sholat istikharah. Meminta tolong kepada Allah, sebagai satu-satunya Dzat yang Maha Menolong agar memilihkan untuk qta pilihan yang cocok, yang terbaik.

Dan jawaban itu datang, lewat orang-orang terdekat disekelilingku, Sepupu Ibuku alias Omku, Adik Mertuaku alias Paklik Suamiku, dan teman-temanku. Setelah mantap dengan petunjuk Nya, aku bergegas membereskan semuanya. Bantuan orang-orang terkasih tidak bisa begitu saja aku kecilkan. Mereka semua berjibaku untuk kelengkapan berkasku. Makasih Bapak Ibuk, Suamiku, Mbak-mbakku, Mas-mas iparku, Om, Bulik Paklik, Sepupu-sepupuku n Sepupu-sepupu suamiku, tetanggaku di Sangata. Apalah artinya Veeta tanpa bantuan orang lain.

Surat Pernyataan Pengunduran Diri akhirnya harus ku ketik untuk formasi yang tak ku pilih. Panitia begitu bersahabat dan membantu.

Terima kasih Ya Allah. Semoga pekerjaan yang Kau pilihkan untuk hamba Mu ini membawa berkah lebih. Amiiin...

Senin, Desember 15, 2008

BBM oh BBM

Popularitas SBY tak Naik (Muhammad Qodari, Direktur Eksekutif Indo Barometer; News Analysis Tribun Kaltim, 15 Desember 2008)
Saya sepakat dengan analisis Muhammad Qodari...........mo turun berapapun kalo sembako ga turun sama juga bohong Pak BY............sapa yang mau milih Bapak. Walo saya orang Pacitan, tapi kalo sembako masih mahal ya tetep aja mikir 2x untuk menjatuhkan pilihan ke Bapak (lagian dari Pemilu 2004 saya selalu golput, mo fatwa haram mo enggak sebodo teing).
Saya ibu rumah tangga yang merasakan bagaimana harga minyak goreng, harga beras, harga telur, harga gula, harga jagung, harga kangkung yang malah cenderung naik. Kata pedagang karena Hari Raya Idul Adha lah, Natal lah, Tahun Baru lah..........tarif angkutan pun juga adem ayem aja. Ga da turun, kata orang Kutai.
Jadi Pak................segera gelar koordinasi dengan para pembantu Bapak kemudian segera lakukan sesuatu yang sifatnya kongkrit Pak. Masyarakat sudah terlalu jenuh dengan kondisi seperti ini. Terima kasih.

Tanggapanku untuk Komentarmu Kawan

moh jadi PNS = Peliharaan Negara Selamanya
November 20, 2008 8:04 PM (Yons Revolta)


Jangan apatis kawan. Tribun Kaltim (13 Desember 2008) memberikan sejumlah fakta, bagaimana enaknya jadi PNS. Gaji tetap bulanan selalu siap, karena dijamin oleh APBN dan APBD dengan standar makin bagus, karena selalu ada kenaikan di atas inflasi pada tiap tahun. Take home pay seorang PNS nol tahun sudah bisa mencapai Rp. 1,8 juta, ditambah asuransi kesehatan, tunjangan profesi, plus insentif tahunan dan jaminan pensiun di hari tua. Tentu angka ini tidak berlaku bagi pekerja swasta meskipun sama-sama bergelar S-1. Ruang gaji pekerja swasta diampu oleh rumusan Upah Minimum Regional (UMR) yang 'selalu' berada di bawah KHL (Kebutuhan Hidup Layak), yang besarannya antara Rp. 800.000 - 1,1 juta.

Padahal jelas-jelas pada UUD 1945 pasal 28D ayat 2 disebutkan Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja........(Maksudnya tu veet, jadilah PNS untuk mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak................iiiiiiiiiiiiiiih masak sih?!)


Tak ada ujian seleksi CPNS yang sepi peminat. Semuanya pasti membludak. Jadi ................................

Di Minggu Ke-14

Awal Desember.............
Aku melakukan perjalanan yang lumayan agak jauh, dari Sengata menuju Samarinda.
Rencananya mau melihat bekas-bekas air bah yang melanda Ibu Kota Kalimantan Timur itu.
Ternyata air sudah surut.........Syukurlah.
Karena lama tak melakukan perjalanan jauh, seperti ketika masih menetap di Jawa, plus kondisi badan yang tengah hamil muda, tak ayal membuatku sedikit kaget. Jalanan yang rusak dari Sengata-Bontang memicu semua isi perut untuk keluar. Tak apalah resiko penumpang.

Melihat Samarinda yang sudah normal kondisinya pasca tergenang, membuatku sedikit lega. Aku bisa menikmati suasana hiruk pikuk kota besar, setelah kurang lebih 4 bulan berada di Sengata, Kabupaten kecil yang kaya batu bara tapi masih berbenah atau lebih tepatnya tergagap, melakukan peningkatan infrastruktur pembangunan.
Ku ajak janin yang ada dalam kandungan untuk sholat ashar di Islamic Center Samarinda..........ceeeeeeeeeeeeesssssssssssss, adem ketika aku mulai menyentuh lantai marmer rumah Allah yang megah, dengan biaya operasional 1,sekian M per bulannya.

Kurang lebih satu minggu berada di Ibu Kota Propinsi, perjalanan pulang dengan bayangan jalan rusak mau tidak mau, suka tidak suka harus dilewati. Yang terjadi kemudian, tukang urut masuk agenda wajib untuk dikunjungi. Selain menjadi penghuni ruang tunggu Dokter Spesialis Kandungan.

Alhamdulillah, ketika melakukan pemeriksaan rutin, tak ada masalah dengan janin yang ada diperutku. 15 minggu 2 hari, 126 gram, dan jantungnya sudah mulai berdenyut ketika dokter menunjukkan padaku dan suamiku lewat USG (hasil USG belum ku scan jadi blom bisa ditampilin plus menghindari komentar 'ih sereeeeeem'). Segala penat di tubuh, perasaan tak menentu di hati terbayar sudah dengan keterangan dokter tentang kondisi si kecil di perut.
InsyaAllah amanat ini akan kita jaga baik-baik.