nIKAH
17 Juli 2007
Tulisan ini terinspirasi dari buku kecil mbak Afifah Afra “Nikah itu tidak mudah”, berita gugatan cerai Diva Dangdut Kristina terhadap suaminya Al Amin Nasution, pertanyaan policeman dengan statusku, Prakata dari editor Chic.
Afifah Afra, Nikah itu tidak mudah.
a. Cinta sejati tak usah di cari.
Rasa cinta, sayang dan senang itu muncul sebagai akibat ‘perjodohan’ yang ditentukan oleh Allah.
Karena cinta sejati itu adalah ‘hadiah’ Allah, maka tak perlu kita mencarinya. Biarlah ia datang sendiri sebagai sebuah proses yang alami.
Jadi yud, aku tak perlu berlari apalagi tanpa arah yang pasti untuk mencari imamku. Karena Allah akan menghadiahkan yang terbaik buatku.
b. Menikah dan second opinion
Second opinion adalah orang yang mengajak kita memandang dari sudut yang lain.
Aku mengiyakan apa yang di tulis mbak Afra. Ada contoh kasus: (yang jelas bukan aku, merit aja belum).
Temenku ini super berantakan na suaminya super rapi. Duit di dompet suami temenku berjajar berdasarkan besarannya, struk gaji dari pertama dapet sampe mereka merit tersimpan rapi di meja kerjanya, tempat tidur harus rapi cling dan tak ada kekusutan sama sekali. Kebiasaannya berbeda 180 derajat sama kebiasaan temenku.
Atau kakakku dan suaminya. Dia begitu lembut, masyaAllah suaminya kata orang Jawa ‘sorogodok’ semuanya serba meledak-ledak.
Kalo melihat dua contoh kasus diatas, aku jadi ngeri juga. Ngerinya lebih karena aku yang ‘sak karepe dewek’ kata orang Banyumas, meledak-ledak, ga mau ngalah.............wis semuanya serba negatif. Tentunya aku dapet yang positif donk (hehehehehehehe...........) biar kalo baterai, bisa hidup.....ya ga?! (menghibur diri ceritanya).
Gugatan cerai Kristina.
Gila juga si Kristina baru nikah Januari 2007, Juni dah gugat cerai. Niat merit yang bener apa cuma mo nunjukiin ke orang kalo dia bisa juga kayak yang lain, menikah dan menggelar pesta pernikahan, yang Rp nya panjang dengan huruf 0 (nol)?
Suudzon banget sih aku..................sebenarnya ga juga sih, ngapain suudzon ma Kristina, prihatin iya...............nikah kok kayak buat coba-coba. Kalo ternyata ga cocok, ditinggal trus dituker ma yang lebih bagus, halah..........
Komunikasi dong Kristina, Al Amin..............masak kagak ada omongan yang serius trus maen pergi gitu aja?!
Kepala oh kepala...........yang ga satu pingin disatukan yang bersatu pingin dipisahkan, bela-belain pake operasi segala.
Pertanyaan policeman tentang statusku.
Ini terjadi pada saat pelaksanaan UAN untuk SLTP/MTS. Ketika itu aku ditugaskan untuk menjadi Tim Pemantau Independen untuk MTS Pondok Tremas.
Aku lupa pertanyaan itu diajukan di hari kedua atau ketiga.
Si Mr. Police ini adalah aparat keamanan yang bertugas mengawal naskah agar tidak terjadi kebocoran dari Polsek Arjosari ke sekolah sampai disetorkan ke sub rayon Pacitan sekaligus keamanan selama kegiatan UAN berlangsung.
Pada saat terlibat obrolan ringkat sampailah pada pertanyaan, “putro sampun pinten mbak?”
Gubraaak!!!!
‘Saya belum nikah pak’ jawaban terjujur sepanjang hidup terlontar dari mulutku (hehehehehehehehehehehe)
Nah, salah satu staf MTS Pondok Tremas nylethuk, ‘bener mbak belum nikah?’
Aku mengangkat kedua bahuku dan tersenyum simpul sambil dalam hati aku ngomong, ya iyalah ngapain gw boong, kagak ada manfaatnya juga kaleeeeeeeeee.....
‘Buruan nikah lo mbak.........biar ada generasi penerus perjuangan’ si mas mas staf so wise menasehatiku, padahal kalo ku lihat umurnya paling masih di bawahku. Tapi ternyata dia lebih bijak (hik hik hik) dalam menyikapi suatu hal.
Tapi alasan yang dia kemukakan, bener 100%. Siapa yang akan meneruskan kemalasanku, kemanjaanku, ketidaktenanganku kalau tidak bergerak (wekekekekekekeke.......) kalo aku tidak segera menyempurnakan dien.
Di dalam AlQuran jelas disebutkan ‘dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu ..........(QS. 24:32).
Masalahnya aku kan ga sendiri............aku banyak temen, sodara, keluarga ampe musuh (eh, yang terakhir ga dink)....... jadi aku tidak termasuk orang-orang yang sendirian (ih kok aku kayak orang tak berilmu ya??!! Tanpa akal n tanpa naqli........takuuuuuuuuuuuuuuuut)
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengulas Al-Quran tanpa ilmu pengetahuan, maka bersiaplah menduduki neraka” (HR. Abu Dawud).
Pertanyaan Mr. Police ini lah yang akhirnya kau baca afraid about my marrital status, dew.............
Catatan Candra Widanarko (managing editor CHIC).
Nyatanya, keputusan untuk kawin-tidak kawin-ntar aja ah kawinnya, tidak ada hubungannya dengan usia.
Keputusan menikah itu sangat personal. Setiap orang punya pertimbangan sendiri. Dan ketika keputusan itu diambil, kita siap dengan konsekuensi sepanjang usia.
Jadi, buat saya penting sekali punya alasan ketika memutuskan untuk menikah.
Ada banyak pilihan menyenangkan di dunia ini, dan kawin salah satunya.
Aku sepakat mbak Candra dengan catatan singkatmu (kalo ga sepakat ga mungkin di kutip, hehehehehe). Keputusan menikah memang sangat personal bagi yang memutuskan untuk menikah bukan bagi keluarga yang memutuskan untuk menikah.
Kalau memang kawin menjadi salah satu pilihan yang menyenangkan, kenapa Kristina malah keluar dari pilihan yang menyenangkan itu y? Kayaknya berpisah alias divorce juga salah satu pilihan yang menyenangkan yang ada di dunia ini, hehehehehehehehe...............
Alasan yang tepat ketika menikah??? Aku akan beralasan sama dengan yang ditawarkan mas staf MTS Pondok Tremas, agar terus ada generasi pelanjut perjuangan demi tegaknya dienul Islam (sabda Nabi (Afifah Afra, Nikah itu tidak mudah) ‘Saling menikahlah kalian sehingga kalian akan melahirkan keturunan. Karena sesungguhnya dengan banyaknya kalian nanti, saya akan bangga di hadapan umat-umat lain pada hari kiamat’)
To be continue .............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar