Sabtu, Agustus 11, 2007

Isra’ Mi’raj dan 17 Agustus

Tahun 2007
Peristiwa turunnya perintah sholat sebagai salah satu rukun Islam kepada sang Pembaharu, Baginda Rasulullah SAW, hanya terpaut 6 hari dengan peristiwa diproklamasikannya Kemerdekaaan Republik Indonesia oleh Soekarno Hatta

Kemeriahan ada dimana-mana
Semua orang tanpa dikomando berusaha merayakannya
Rumah yang mulai dicat kembali
Umbul-umbul yang berjajar
Lampion
Lampu hias
Semua yang khas merah putih akan jelas terlihat

Tidak salah memang mengekspresikan bentuk kegembiraan dengan berbagai cara
Satu yang kemarin seorang teman tanyakan padaku
Ketika aku kasih komentar
Mmm...........semua rumah terlihat rapi
Terlihat lah kalau mereka siap menyambut moment 17 Agustus
Bersih
Mungkin melebihi bersihnya
Saat mereka menyambut Ramadhan atau bahkan Idul Fitri
Rumah boleh dengan cat baru
Tapi benarkah semua orang yang ada di rumah-rumah itu
Merasakan kemerdekaan yang hakiki?
Who knows?

Satu hal yang membuatku bertanya
Kenapa moment Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Begitu tidak bergaung
Semua station, RT, RW, Desa, Kelurahan berlomba-lomba membuat acara khas 17 an
Anggaran Pemerintah Daerah (yang jelas aku tahu) sudah dialokasikan untuk seremonialnya
Tetapi Isra’ Mi’raj tak ada gaungnya
Nasionalisme begitu diagungkan
Tapi rasa keberagamaan serasa hilang
Apakah ini hanya bentuk perenungan yang terlalu berlebihan dariku?

Tidak ada komentar: